Rabu, 31 Oktober 2012

First Boyfriend

Bagian 1
           
            Akhirnya aku kembali. Kali ini dengan cerita yang membuatku selalu teringat pada satu sosok yang mungkin tidak begitu special di pandangan orang lain. Hafiz. Ya, itulah namanya. Setiap kenangan yang kulewati bersamanya, tak pernah ada satu pun yang terlupa. Dari awal perkenalanku dengannya sampai detik ini.
            Cerita ini berawal di stasiun kota kecilku. Bertugas menunggu kereta yang datang untuk membantu para penumpang, itulah yang sedang kami lakukan para anggota pramuka. Disitulah saat aku bertemu dengan Hafiz. Dia terlihat “keren” dengan seragam Saka Bahari-nya. Kami sempat berkenalan sebentar, dan teman-temanku sudah mulai berbisik-bisik. Tapi jujur aku tak mengharap yang lebih dari sebuah perkenalan kecil itu.
            Setelah peristiwa di stasiun, aku hanya sekedar mengingat sepercik kenangan kecil itu. Namun, beberapa hari kemudian ada sebuah sms yang sedikit mengejutkan.

Riri..
Ini Hafiz, disimpen ya nomerku :)

            Seulas senyum tersungging. Perasaan senang itu tak terpungkiri. Dan aku pun mulai berteman dengannya. Ternyata dia sosok yang cuek, temperamen, dan nggak mau mengalah. Benar-benar persis seperti seseorang yang pernah kusuka. Aku sering komunikasi dengannya dan juga sering bertemu karena kegiatan pramuka. Tanpa ku tahu sedikit perasaan suka tumbuh di hatiku.
            Dies Natalis SMA Negeri 1 diadakan. Banyak teman-teman pramuka yang juga berkunjung. Tapi Hafiz tidak datang. Dia hanya menemaniku lewat pesan-pesannya yang semakin sering. Dan hari itu sebutan kami bukan sekedar nama lagi, tapi berubah menjadi “sayang”. Sejak dulu aku paling anti dengan kata itu. Nggak tau kenapa aku begitu menjaga perasaanku untuk tidak menyukai seorang cowok apalagi pacaran. Yaaa tapi adalah beberapa cowok yang sempat aku kagumi.
            Tanggal 23 September 2012, diadakan acara Persari SD se-kota/kab. Disana aku membantu sebagai panitia bersama Hafiz juga. Sebenarnya kami bersama-sama bertugas pada Siaga Menyanyi, namun karena kekurangan personil Hafiz akhirnya pindah ke sie lain. Nggak tau apa yang membuatku menjadi gelisah. Dari awal aku berniat menjadi panitia untuk berbhakti sebagai pramuka juga menambah teman. Tapi saat itu pikiranku benar-benar hanya terpaku pada Hafiz. Apalagi aku tidak bertemu dia sama sekali hari itu.
            Sepertinya arti pertemanan di antara kami berubah semenjak hari itu. Pulang Persari tiba-tiba aku menerima pesan dari Hafiz.

Ri, mulai sekarang kita nggak usah berhubungan lagi ya..
Aku ngerasa nggak enak, temen-temen kamu jg mgkn krg suka ma aku
Kamu jgn sms aku lagi, seneng bias kenal kamu :(

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ayo yang bagian 2!

Blogger templates