Bagian 1
Akhirnya aku kembali. Kali ini dengan
cerita yang membuatku selalu teringat pada satu sosok yang mungkin tidak begitu
special di pandangan orang lain. Hafiz. Ya, itulah namanya. Setiap kenangan
yang kulewati bersamanya, tak pernah ada satu pun yang terlupa. Dari awal
perkenalanku dengannya sampai detik ini.
Cerita
ini berawal di stasiun kota kecilku. Bertugas menunggu kereta yang datang untuk
membantu para penumpang, itulah yang sedang kami lakukan para anggota pramuka.
Disitulah saat aku bertemu dengan Hafiz. Dia terlihat “keren” dengan seragam
Saka Bahari-nya. Kami sempat berkenalan sebentar, dan teman-temanku sudah mulai
berbisik-bisik. Tapi jujur aku tak mengharap yang lebih dari sebuah perkenalan
kecil itu.
Setelah
peristiwa di stasiun, aku hanya sekedar mengingat sepercik kenangan kecil itu.
Namun, beberapa hari kemudian ada sebuah sms yang sedikit mengejutkan.
Riri..
Ini
Hafiz, disimpen ya nomerku :)
Seulas
senyum tersungging. Perasaan senang itu tak terpungkiri. Dan aku pun mulai
berteman dengannya. Ternyata dia sosok yang cuek, temperamen, dan nggak mau
mengalah. Benar-benar persis seperti seseorang yang pernah kusuka. Aku sering
komunikasi dengannya dan juga sering bertemu karena kegiatan pramuka. Tanpa ku
tahu sedikit perasaan suka tumbuh di hatiku.
Dies
Natalis SMA Negeri 1 diadakan. Banyak teman-teman pramuka yang juga berkunjung.
Tapi Hafiz tidak datang. Dia hanya menemaniku lewat pesan-pesannya yang semakin
sering. Dan hari itu sebutan kami bukan sekedar nama lagi, tapi berubah menjadi
“sayang”. Sejak dulu aku paling anti dengan kata itu. Nggak tau kenapa aku
begitu menjaga perasaanku untuk tidak menyukai seorang cowok apalagi pacaran.
Yaaa tapi adalah beberapa cowok yang sempat aku kagumi.
Tanggal
23 September 2012, diadakan acara Persari SD se-kota/kab. Disana aku membantu
sebagai panitia bersama Hafiz juga. Sebenarnya kami bersama-sama bertugas pada
Siaga Menyanyi, namun karena kekurangan personil Hafiz akhirnya pindah ke sie
lain. Nggak tau apa yang membuatku menjadi gelisah. Dari awal aku berniat
menjadi panitia untuk berbhakti sebagai pramuka juga menambah teman. Tapi saat
itu pikiranku benar-benar hanya terpaku pada Hafiz. Apalagi aku tidak bertemu
dia sama sekali hari itu.
Sepertinya
arti pertemanan di antara kami berubah semenjak hari itu. Pulang Persari
tiba-tiba aku menerima pesan dari Hafiz.
Ri,
mulai sekarang kita nggak usah berhubungan lagi ya..
Aku
ngerasa nggak enak, temen-temen kamu jg mgkn krg suka ma aku
Kamu
jgn sms aku lagi, seneng bias kenal kamu :(